Sabtu, 14 Januari 2017

Romantika Dunia Kerja

Halo readers, lama tak bersua. Ini tulisan pertama di tahun 2017 di blog ini, banyak cerita yang harusnya bisa ditulis, tetapi rutinitas hidup sudah berubah jadi gk sempat banyak2 menulis. Udah bekerja, udah cari uang sendiri, dan subsidi dari kampung halaman pun sudah di putus karena status bukan tanggungan orang tua lagi haha.

Disini saya gk membahas tentang dunia politik, karena terlalu mainstream sudah terlalu banyak tulisan terkait hal itu, buat apa ngurusin politik, bisa mengurus diri sendiri aja udah syukur, Malas melihat kebanyakn orang indonesia di sosial media sekarang, Dengarnya setengah, Ngertinya Seperempat, Mikirnya Nol, Tapi Ngomongnya Double  Haha. Jad kali ini saya akan bahas mengenai dunia kerja di perantauan. Banyak suka dukanya, Pertama nyari kerja itu pun susah-susah gampang, susah kalau tidak ada persiapan, gampang kalau memang sudah di persiapkan dan dibarengi doa.

Setelah lulus dari del, karena status sudah berubah dari mahasiswa menjadi pengangguran maka dimulai lah proses pencarian kerja agar status di upgrade menjadi seorang pekerja haha. Kirim email lamaran ke perusahaan-perusahaan, belajar cara interview/wawancara yang baik, dan ternyata disinilah terbukti statement: Dapat email balasan dari HRD perusahaan lebih menyenangkan daripada dapat sms dari mantan. haha

Dalam mencari kerja pasti butuh proses, gk ada yang instant, butuh perjuangan, usaha, penolakan secara halus, maupun secara kasar haha, mengalami sakit hati, panasnya terik matahari, penistaan wkwk, cucuran air mata (hiperbola), keringat sebesar jagung, haha!!! Pada akhirnya semua indah pada waktunya, alias ada pelangi sehabis hujan, There is a light at the end of tunnel atau bahasa awamnya "Diterima bekerja" haha. Tapi kalau dipikir2 perjuangan tadi tidak seberapa, thomas alfa edison juga gagal 10000 kali sebelum menemukan bola lampu, Jadi intinya jangan pernah menyerah. Seperti kata-kata abang Malcolm Forbes : "You will fail, but if you learn from it, then failure is more like a stepping stone than a step back" artinya cek sendiri lah di google translate. haha

Saat bekerja pun di perantauan ini kita dilatih untuk mandiri, menjadi bendahara untuk diri sendiri, Yang sebelumnya gk pernah megang uang banyak ya harus bisa megang uang, gk mungkin mamak dikampung yang megang uang gaji kita haha, Jadi harus bisa manage pengeluaran. Biar bisa membedakan mana uang kost, uang makan, uang sinamot wkwk, uang untuk hiburan, dan tabungan masa depan. Kalau tidak, ya habis2 disitulah uang mu nanti. haha, Karena uang itu gk jatuh dari langit dan gk bisa digandakan haha, udah tau susahnya nyari uang, ya mikir2 lah kalau mau buat boros.
Bukti Hidup itu Keras


Bekerja itu capek namanya juga kita masih anggota, masih digaji dan belum menggaji. Masih terima suruhan bukan menyuruh, kita dibawah ya wajar merasa seperti itu, Namanya juga cari makan, Hidup ini keras, kalau kita lemah ya masuk jurang lah jadinya "SS". Tapi kalau dipikir-pikir lebih capek lagi yang gk punya kerjaan haha.... Tapi janganlah nasib ini seperti quotes MCI: Pergi gelap, pulang gelap, masa depan tetap gelap.



Ok sekian dulu, Terimakasih sudah membaca Selamat malam.

7 komentar:

  1. Ntapp tulang , kumpulkan sinamot ya lang wkwk biar trus ada nantulangku

    BalasHapus
    Balasan
    1. kata temanku, harus cari calon nya dulu baru ngumpulin uangnya. berarti udah salah step ini haha

      Hapus
  2. Haha Artikelnya kebanyakan "haha" "wkwk" haha wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha, ya begitulah gaya penulisannya.. :D
      ini blog, bukan artikel ilmiah, jadi gk ada standart penulisan yang wajib di ikuti....

      Hapus
    2. Kau nya ini Par? Buatlah dulu blogmu biar ku baca, bagus apa nggak? Atau kebanyakan ngawur nanti ceritamu? Haha

      Hapus