Kalau kita flash back, Siapa sangka saya bisa masuk ke tempat ini.
Kampus yang jauh dari keramaian kota, di pinggiran danau toba.
Kampus yang sudah membuat saya jatuh cinta sejak kelas 1 SMA.
Kuliah bisa dikampung tetapi kualitas tidak kampungan.
Early Game :
Pada awalnya perjuangan yang tidak mudah saya lalui untuk bisa masuk ke tempat ini mulai dari test Akademik Sampai Psikotest, dan ternyata tidak seberapa dibandingkan perjuangan yang harus saya lakukan lagi selama kuliah di tempat ini.
Dimulai dari PCA, ya apa itu PCA? PCA(Program Cinta Almamater) adalah proses pengenalan kampus kepada mahasiswa baru di kampus ini. Bisa dibilang mirip Ospek. tapi berbeda, kalau ospek biasanya ajang balas dendam senior ke junior, tapi di PCA senior mengajari hal-hal baru yang positif.
mereka "ingin menunjukkan betapa kerasnya hidup di PiDel, dan mengajarkan bagaimana cara menikmatinya."(Quotes by Ian) :D Saat PCA saya dengan 121 mahasiswa baru lainnya di gembleng, diajari budaya-budaya del seperti menyapa, buang sampah pada tempatnya, disiplin waktu, dan disinilah saya mengerti pentingnya peranan persaudaraan. Setelah PCA, kami lanjut ke matrikulasi. 2 minggu berpakaian hitam putih, ini merupakan proses penyetaraan pemahaman semua mahasiwa baru sebelum masuk kuliah. setelah dirasakan, ternyata lebih enak PCA dibandingkan matrikulasi atau kuliah. haha
Mid Game :
Alfin, Aku, VanBasten |
Late Game :
Memasuki semester 8, secara teori kami tidak lagi sibuk kuliah seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi faktanya kami tetap banyak kerjaan. Pengerjaan Tugas Akhir, mempersiapkan diri Untuk Kerja Praktek, mengambil sertifikasi, Mencari pendamping wisuda (haha yg ini gk ikut). Tetapi tidak masalah, saya pribadi tetap semangat karna sebentar lagi wisuda dan bisa bekerja. walau tiap hari harus mandiri alias gk ada kuliah teori kami tetap harus mengikuti aturan di tempat ini, berpakaian rapi, tidak bisa bebas masuk asrama, makan dikantin dan masih banyak lagi. Hidup disini penuh dengan aturan tetapi aturan itu dibuat supaya kami bisa menikmati hidup.
Luar biasa. Sangat menginspirasi
BalasHapus